Saturday, October 31, 2009

BAGAIMANA MUSLIMAH MENILAI DIRINYA?

Kaum Muslimah tidak semestinya menilai keperibadian mereka atas dasar sesuatu yang sangat dangkal, seperti kecantikan. Demikian pula, tidak seharusnya kaum Muslimah memandang rendah terhadap diri mereka kerana dianggap gagal memenuhi harapan-harapan masyarakat untuk memperoleh gelaran “Wanita Cantik”. Kaum Muslimah perlu menyedari bahwa kecantikan seperti itu hanyalah sebuah mitos yang digunakan untuk menimbulkan pemikiran dari pertanyaan-pertanyaan yang sangat penting dalam hidup ini, seperti apakah tujuan hidup yang hakiki atau bagaimana mengatur kehidupan umat manusia dengan cara yang benar.Kaum Muslimah juga perlu memahami bahawa landasan yang menjadi kayu ukur untuk menilai kepribadian dirinya bukanlah semata-mata kecantikan wajahnya, tetapi pemikiran dan perilakunya. Ia harus menilai dirinya dengan ukuran sejauh mana ketaatannya sebagai seorang hamba kepada Sang Khaliq, serta kuantiti dan kualiti amal perbuatannya dalam melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya semata-mata untuk meraih keredhaan-Nya. Inilah yang menjadi ukuran mencapai matlamat dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Ini juga merupakan kunci untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi di syurga.
Allah Swt mengungkapkannya dalam surat al-Ahzab:
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta'atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (TQS. al-Ahzab [33]: 35)
Oleh karena itu, seorang Muslimah semestinya mengukur kepribadiannya atas dasar ketakwaannya kepada Allah Swt. Sebab, dengan ketakwaan inilah Sang Khaliq menilai umat manusia, dan dengan ukuran ini pula Dia meninggikan darjat seorang manusia dari manusia lainnya.
Allah Swt berfirman dalam surat al-Hujurat:
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. (TQS. al-Hujurat [49]: 13)
Rasulullah saw juga menjelaskan dalam khutbah beliau yang terakhir, bahawa tidak ada kelebihan seorang manusia atas manusia lainnya, kecuali atas dasar ketaqwaan dan amal shalihnya.Oleh karena itu, perjuangan yang seharusnya dilakukan oleh kaum Muslimah dalam hidup ini adalah untuk membina keperibadian Islam seteguhnnya dan berusaha menerapkan hukum-hukum Allah Swt dalam kehidupan sehariannya, sama ada ketika berada di kalangan keluarga mahupun kehidupan masyarakat. Perjuangan kaum Muslimah bukan sahaja sekadar untuk mendapatkan kecantikan atau meniru pemikiran masyarakat Barat yang tipis.
Rasulullah saw pernah bersabda:
"Dunia dan segala isinya adalah perhiasan, tetapi sebaik-baik perhiasan di dunia adalah wanita yang solehah."

WaNiTa....Kau digelar sebagai penyeri dunia, Hadirmu melengkap hubungan manusia Bukan sahaja dirindui yang biasa Malah Adam turut sunyi tanpa Hawa Akalmu senipis bilahan rambut Tebalkanlah ia dengan limpahan ilmu Jua hatimu bak kaca yang rapuh Kuatkanlah ia dengan iman yang teguh Tercipta engkau dari rusuk lelaki Bukan dari kaki untuk dialasi Bukan dari kepala untuk dijunjung Tapi dekat dibahu untuk dilindung Dekat jua di hati untuk dikasihi Engkaulah wanita hiasan duniawi Mana mungkin lahirnya bayangan yang lurus elok Jika datangnya dari kayu yang bengkok Begitulah peribadi yang dibentuk Didiklah wanita dengan keimanan Bukannya harta ataupun pujian Kelak tidak derita berharap pada yang binasa Engkaulah wanita istimewa


tak perlu mencari teman secantik Balqis,andai diri tidak sehebat Sulaiman, mengapa mengharap kasih setulus Zulaikha, jika wajah tak setampan Yusuf, tak perlu mencari teman sekuat Siti Hajar, andai diri tak seteguh Ibrahim dan mengapa didamba teman hidup seistimewa Siti Khadijah kalau diri tak sesempurna Muhammad....

tak perlu mencari teman secantik BALQIS, andai diri tidak sehebat SULAIMAN, mengapa mengharap teman setampan yusuf jika kasih tak setulus ZULAIKHA, tak perlu mencari teman seteguh IBRAHIM, andai diri tak sekuat HAJAR, dan mengapa didamba teman hidup sesempurna MUHAMMAD jika ada keburukan pd dirimu, bimbinglah dirinya dan terimalah
kekurangan itu sebagai keunikan, dan carilah kebaikkan pd dirinya, bersyukurlah di pertemukan dengannya dan berdoalah dia milikmu...


Sesungguhnya..dengan hanya sekuntum senyuman mampu menyembunyikan seribu kedukaan..senyumlah demi mengembirakan hati orang lain.... Inginkan mutiara selamilah lautan.. Inginkan bahagia tempuhilah penderitaan.. Inginkan kejayaan relailah pengorbanan.. Ketahuilah bahawa setiap kepahitan itu sebenarnya terkandung seribu kemanisan...
Secebis KASIH membuatkan kita SAYANG..seucap JANJI membuat kita percaya..sekecil LUKA membuat kita KECEWA..tetapi..sebuah PERSAHABTAN selamanya BERMAKNA.....

biar kepahitan itu pergi agar kemanisan mengisi...!.biarkan kekecewaan berlalu..agar kegembiraan mewarnai....! biarkan kegelisahan lenyap..jangan kita hilang semangat...! biar penderitaan itu menyapa...agar kekuatan kita jana semula...! biarkanlah diri derita agar kita tahu kepahitan derita ini dan kita sedar kesengsaraan ini tak sama bahkan hanya secebis dari penderitaan Rasulullah saw..! Allah tidak akan sesekali menzalimi hambaNYa tapi manusia yang menzalimi diri mereka sendiri...!


Jika mahu mendapatkan yang soleh, kurangkn sedikit agenda menCARI si Soleh, tetapi berusahalah menJADI yang solehah. Jika inginkn yg solehah, janganlah cerewet sangat menCARI yg solehah, tetapi berusahalah menJADI yang soleh.Bertemu yg solehah, solehahnye die belum tentu kekal. Bertemu yg soleh, solehnye boleh berubah… kerana si solehah dan si soleh adalah insan biase.
Tetapi jika sume org fokus kpd JADI n bknnye CARI, maka ramailah calon, n mudahlah sedikit kehidupan. kite sendiri x bimbang tuk berumahtangga ng pasangan ‘itu’ walaupn maybe tidak 100% (30% pn belum tentu) mengenalinye.kita brkawen sebagai sebahagian drpd proses tuk MENJADI, bkn MENCARI.

SEORANG AKHAWAT ITU....

smoga persahabatan ini berkekalan dan dirahmatiNYA, insyaAllah...
kerana
seorang akhawat itu,

yang hidup di zaman ini ...
perlu teguh kakinya,
mantap iman mengunci jiwanya,dari lemah & kalah,
dalam pertarungan yang lama ...
dari rebah & salah,dalam perjalanan mengenali Tuhannya,
dalam perjuangan menggapai cinta,
nikmat hakiki seorang hamba,dari Allah yang menciptakan,
dari Allah yang mengurniakan,

seorang akhawat itu ...
anugerah istimewa kepada dunia!

seorang akhawat itu ...
tinggallah di dunia,
sebagai da'ieyah & mujahidah,
pejuang ummah ... anak ummi & ayah,
muslimah yang solehah ...
kelak jadi ibu,membentuk anak-anak ummah,
rumahnya taman ilmu, taman budi & ma'rifatullah ...

seorang akhawat itu ...
moga akan pulang,dalam cinta & dalam sayang,
redha dalam keredhaan,
Tuhan yang menentukan ...
seorang akhawat itu dalam kebahagiaan!
Moga ar-Rahman melindungi,merahmati dan merestui,
perjalanan seorang akhawat itu ...
menuju cintaNYA yang ABADI!amin...


Gadis yang manis, senyum sebelum ketawa..

Gadis yang pandai, fikir sebelum buat..
Gadis yang bijak, buat selepas fikir..
Gadis yang bijak pandai, berfikir sebelum bertindak..
Gadis yang bijaksana, bertahan sebelum waktunya..

Jadilah gadis yang manis, pandai, bijak,
bijak pandai dan bijaksana
yang sentiasa mendahulukan Al-Quran dan As-Sunnah dalam setiap perkara yang hadir dalam hidupnya..
iNsYaAllah..

SeMoga diRimu mamPu menjaDi seCerDik AISYAH,
sEcaNtik AINUL MARDHIAH,
menGhUluRkan pEngOrbaNan seTanggi SUMAIYAH,
mEmberi KeikhlaSan sEikhlaS RABIATUL ADAWIYAH &
mENdapaT tempat di JANNAHTULLAH...
aminn yarabbalalamin..


WANITA SOLEHAH


Wanita solehah merupakan calon penghuni syurga,
menjadi dambaan insan yang beriman..
bagaikan teratai mekar di tasik madu..
Keindahan akhlaknya memancarkan keluhuran nurani,
menyejukkan hati dan penyeribudi pekerti...
Ucapannya menepis fitnah dan kemungkaran,
membuahkan hikmah umpama senandung rindu syair keinsafan..

Setiap nasihat dan wasiat yang disampaikan Rasulullah,
menjadi pelita dalam kehidupan seorang wanita solehah...
Buaian nafsu dan kenikmatan dunia,
bagaikan biasan cahaya yang tidak meninggalkan bekas dalam sanubarinya..
Kezuhudannya tersimpan rapi dalam mahligai,
impian untuk dinikmati dalam taman-taman syurgawi...

Semoga menjadi pedoman,
wanita yang ingin menjadi wanita cemerlang,isteri solehah, dan ibu yang penyayang pada masa akan datang...insya Allah.

"Jagalah diri, dan hiasilah peribadi. Moga muslimah solehah menjadi milik diri.. "

Wednesday, October 28, 2009

BILA AL-QURAN BERKATA....

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah selesai engkaupun selalu menciumku mesra




Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang- kala engkau lupa dimana kau simpannya


Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syaitan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.


Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Malam harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar pagi atau nonton berita TV
Waktu lapang..e ngkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...


Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Bismillah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati muzik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci keretamu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stesyen radio kegemaranmu
Aku tahu kalau itu bukan Stesyen Radio yang sentiasa melantunkan ayatku


Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar muzik kegemaran
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu


Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan mengadap berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , muzik atau Filem dan Gusti
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah


Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam almari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.


Apakah surat khabar, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya?
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.


Sekarang engkau begitu mudah membuang waktumu...
Setiap saat berlalu... kuranglah sudah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.


Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti.... Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri, bukan surat khabar yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat, tapi Akulah "Al- Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu


Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.


Keluarkanlah segera aku dari almari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci keretamu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu


Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan malam hari
Seperti dulu.... dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil, tidak tahu apa- apa dan tidak mengerti...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi.... Maha benar Allah, yang Maha perkasa lagi Maha bijaksan

Tuesday, October 27, 2009

KEISTIMEWAAN WANITA....

19 KEISTIMEWAAN WANITA & 6 WANITA MALANG

KEISTIMEWAAN WANITA

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , " Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah .Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.
6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
9. Daripada Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga solat dan puasanya.
12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." " Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
6 JENIS WANITA MALANG
“Jangan engkau kahwini wanita yang enam, jangan yang Ananah, yang Mananah, dan yang Hananah, dan jangan engkau kahwini yang Hadaqah, yang Baraqah dan yang Syadaqah.”
Wanita Ananah:banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau buat-buat sakit.
Wanita Mananah:suka membangkit-bangkit terhadap suami. Wanita ini sering menyatakan, “Aku membuat itu keranamu”.
Wanita Hananah: menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.
Wanita Hadaqah: melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.
Wanita Baraqah: ada 2 makna, pertama yang sepanjang hari mengilatkan dan menghias mukanya, kedua dia marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.
Wanita Syadaqah: banyak cakap tidak menentu lagi bising.
Dicatat oleh Imam Al-Ghazalli.

Saturday, October 24, 2009

"suratan menakdirkan kita berjuang bersama, andai setitis air mata yang mengalir di pipimu kerana kesedihan, sejuta semangat membahumu dari belakang, andai seorang rebah, x dibiarkan rebah untuk kali ke-2. ya Allah, kami punya tali PERSAUDARAAN yang sukar untuk diertikan, namun janganlah KAU dugai kami dengan dugaan yang x mampu untuk kami tanggung, satukanlah UKHUWAH di antara kami bak kasihnya para sahabat pda RASULULLAH, untuk kesekian kalinya hanya padamu kami mohon. kekalkanlah ukhuwah di antara kami & tunjukkanlah kami jalan yang kau rahmati"...AMIN



Friday, October 23, 2009

MONOLOG AN-NISA'

Aku ingin menjadi bunga segar..
Yang mekar mewangi di taman..
Ingin dipagari duri-duri tajam ,
Agar tiada yang berani menyentuh
apatah lagi mendekati Tanpa sebab yang menghalalkan.
Aku ingin berasa aman
Dalam indah taman
Tenang tanpa gusar Gembira tanpa hiba,
Aku ingin sentiasa dihujani rahmat Tuhan
Ingin diiringi keredhaanNya Dipayungi bawah awan lindunganNya
Agar selamat daripada panahan syaitan
Agar sejahtera daripada fitnah duniawi,
Tapi.. tatkala ini jiwa telah gelora
maka iman turut terkocak gelombang
Setibanya teguran Tuhan Aku tersentak...
Baru kusedar keseronokan, keindahan dan kebahagiaan yang aku kecapi Terpesong dari landasan syariatNya
Lalu.. jiwa ini meronta saban hari Minta dibebaskan daripada belenggu dosa noda
Sesaat tak terpadam ingatan dosa lalu Yang semakin menimbun dalam catatan amalku...
Terbit nur insaf dari hati yang mulus
Syukur Tuhan masih menyayangi
Mujur tak tercampak ke lembah hina dan berlarutan dalam dosa
Kuyakin di langit sana masih luas terbuka keampunan keredhaan dan rahmatNya..
Dan,sekali lagi ku utuhkan azam..
aku ingin menjadi bunga segar
yang mekar mewangi di taman
menanti hadir insan yang selayaknya
memetikku menjadi hiasan hidupnya...
Kenapakah begitu susah untuk aku mengubah diri ini agar menjadi insan berguna pada mata Ilahi?
Kenapa begiru sukar diri ini untuk menerima segala kebenaran yang diajarkan padaku?
Begitu hitamkah hati ku ini?
Begitu menggunungkah dosa diri ini?
Layakkah aku untuk meminta ampunanMu ya Allah?
Masih adakah ruang untuk hidayahMu bertapak dalam ruangan hati hitam ini ya Allah?
Kenapa begitu susah diri ini untuk mengalirkan air mata apabila disebut nama yang Maha Esa…?
Kenapa begitu berat air mata ini untuk mengalir mendengar nama Rasulullah s.a.w?
kenapa begitu jauh diri ini jika dibanding dengan para pejuang Islam yg lain?
Aku jua muslim yang sama-sama ingin melihat kebangkitan Islam….
Aku jua muslim yang bersama-sama melawan arus jahiliyah..
Tapi diri ini tetap ku rasakan masih sungguh jauh untuk menghampiri gerbang syurga-Mu ya Allah……
Tapi aku tidak sanggup dengan siksaan api neraka-Mu...Ya Allah……Hinanya diri ku ini ya Allah…Kotornya diri ku ini ya Allah…
Jijiknya diri ku ini ya Allah…Berilah hidayah padaku ya Allah…
Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat…
Pimpinlah aku dalam setiap detik perbuatanku…
Aku tidak sanggup jika Kau berpaling dari memandang diri ini…
Tidak sanggup ya Allah….Segala-galanya aku berserah pada Mu…
Aku tidak apat membayangkan diriku tanpa pimpinan-Mu ya Allah…
Aku tidak sanggup menjadi sehina-hina manusia pada pandangan-Mu…Astaghfirullahalazim…
Ampunilah aku dalam setiap kejahilan dan kelekaanku….
Hanya pada Engkau aku bergantung dan mengharap segala-galanya….
Air mata membasahi pipi….
Adakah ini air mata keinsafan???
Ini adalah air mata kehinaan yang melanda diri ini…
Diri ini sedih dengan apa yg telah hambaMu ini lakukan….
Aku ingin meminta sesuatu dari Mu..
Tapi aku sungguh malu padaMu ya Allah..
Aku teringat perjuangan Hassan Al-Banna..
Aku sangat mengagumi perjuangan beliau…
Aku mengagumi perjuangan Syed Qutub…
Tapi ya Allah…aku malu ya Allah untuk menyatakannya…
Masih layakkah diri ini menyebut nama Hassan Al-Banna?
Nama syed Qutub?Masih tersisakah pejuang sepertinya untuk diri ini….Malunya aku ya Allah dengan permintaan ini...
Aku tidak layak memikirkan tentangnya..
Wanita seperti manakah yang Kau pilihkan untuk mereka…?Wanita yang bagaimanakah yang telah Kau pilih untuk melahirkan mereka?
Semestinya seperti Zainab Al-Ghazali dan mereka yang seangkatan dengan beliau…
Aku ingin sekiranya boleh mendampingi orang-orang sekaliber mereka. Seorang yang hidupnya semata-mata untuk Allah.
Mereka tak tergoda rayuan harta dan benda apalagi wanita.
Aku ingin sekiranya boleh menjadi seorang ibu bagi mujahid-mujahid seperti Hassan Al-Banna.
Masih tersisakah mujahid seperti Al-Banna untukku ya Allah…?
Layakkah diri ini untuk menjadi peniup semangatnya?
Aku sungguh malu menyatakannya ya Allah…Sungguh hina diri ini…sungguh kotor diri ini…
Sungguh lemah diri ini untuk mujahid seperti mereka…
Air mata ini jika dialirkan hingga titisan terakhir,
namun ia masih tidak mencukupi untuk menyatakan rasa bersalah dengan dosa-dosa diri ini yang menggunung tinggi...Ya Allah…..
Pimpinlah daku…Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat cumaAku tidak sanggup dibiarkan dlm lumpur dosa2 hina….
Ampunilah aku ya Allah….
Astaghfirullahalazim…
Astaghfirullahalazim…
Astaghfirullahalazim…

Wednesday, October 21, 2009

ANDAI CINTA HENDAK DIBERI....

Kasih manusia sering bermusim, sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janjiNya pasti". Itulah sedikit dari bait2 lagu Raihan. Lantaran kasih manusia yg sering bermusim dan sayangnya yg tak kekal lama, kita perlu sentiasa berwaspada terutamanya dlm memilih pasangan. Andainya sikit drpd cinta itu hendak diberi pada seseorang yg boleh digelar suami, pilihlah seorang lelaki yang :
1-Kuat agamanya. Biar sibuk macamana, solat fardu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yg kuat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yg tinggi biarpun dia pemuda paling miskin.
2-Baik akhlaknya. Ketegasannya nyata tapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara.
3-Tegas mempertahankan maruah. Pernahkah dia menjengah ke tempat2 yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam.
4-Amanah Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.
5-Tidak boros. Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.
6-Tidak liar matanya. Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.
7-Terbatas pergaulan. Sebagai lelaki dia tahu dia tak mudah jadi fitnah orang, tapi dia tak amalkan cara hidup bebas.
8-Rakan pergaulannya. Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya.
9-Bertanggungjawab. Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya utk parents dan ahli familynya. Jika parentsnya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tak bertanggungjawab
10-Tenang wajah. Apa yg tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pd air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak. Berbahagialah kamu jika diintai calon yang demikian sifatnya...

ADAM, MENGERTILAH.....

Adam,mengertilah...
Hawa bukanlah insan yg kuat.. bukan juga insan yg bisa menahan nafsu.. tatkala diri diuji, Hawa sering tewas...
tewas dgn godaan syaitan & nafsu sendiri..
Adam,mengertilah...
sungguh, Hawa telah cuba melakukan yg terbaik.. agar diri ini tidak menjadi fitnah dunia...
telah Hawa cuba menjaga diri ini sebaik-baiknya..
Hawa sedaya upaya menjauhkan diri dari tabarruj.. perfume, make up, perhiasan... telah Hawa elakkan sejauh-jauhnya..
namun mengapa masih Adam tertarik pd Hawa yg serba kekurangan ini..
Adam,mengertilah...
Hawa ini berjiwa lembut... sukar untuk Hawa menolak bila Adam meminta...
Hawa tau permintaan Adam tak mungkin membawa Hawa ke kancah maksiat...
namun, Hawa lemah...Hawa takut zina hati...
Adam,mengertilah...
setiap kali 'sms' diterima..
Hawa keliru... ingin sekali Hawa membiarkan sahaja..
tapi Hawa akur tuntutan sahabat... Hawa tewas... Hawa reply juga... mengenangkan Adam adalah sahabat....
Adam,mengertilah...
setiap layanan yg Hawa beri hanya sekadar membantu..
mungkin Hawa adalah antara kasih sayang Allah yg dikurniakan buat Adam..
memudahkan perjalanan hidup Adam..jgn disalah tafsir apa yg Hawa berikan..
Adam,mengertilah...
Hawa mengharapkan Adam menjaga Hawa.. namun,bukanlah 'couple' yg Hawa pinta...tp cukuplah sekadar tidak memandang Hawa..
cukuplah sekadar menghormati Hawa sebagai Hawa.. jgn dipinta apa yg tak mampu Hawa berikan.. kerana Hawa milik Allah sepenuhnya... Adam,mengertilah...

LUAHAN HATIKU...

YA ALLAH YA TUHANKU....
AKU RINDU PAMU MU YA ALLAH...
IZINKAN AKU MENDAPAT RAHMAT DAN PETUNJUK DARI MU YA ALLAH..
HANYA PADAMU AKU BERMOHON...
HANYA KAU TUHAN YANG SATU SELAYAK2NYA AKU IMANI DAN TEMPAT KU SEMBAH...
PANDANGLAH HAMBAMU INI DENGAN PANDANGAN RAHMAH YA ALLAH...
YA ALLAH AKU MOHON PADAMU..BUKAKANLAH PINTU HATIKU...BERSIHKAN JIWAKU..LAPANGKANLAH DADAKU DALAM MENUNTUT ILMUMU YA ALLAH..BERKATILAH SEGALA ILMU YANG AKU PELAJARI..SUPAYA AKU DAPAT AMALKAN DAN SAMPAIKAN KEPADA ORANG LAIN..DAN SEMOGA IANYA BERMANFAAT...
YA ALLAH YA TUHANKU..KUATKANLAH KEIMANANKU..TEGUHKANLAH KEIMANANKU...HIASILAH PERIBADIKU DENGAN PERIBADI YANG MULIA DAN ENGKAU REDHAI...
KAU AMPUNILAH SEGALA DOSA-DOSA YANG PERNAH AKU LAKUKAN...SAMA ADA DISEDARI TAUPUN TIDAK...
JADIKANLAH AKU WANITA DAN ANAK YANG SOLEHAH..
PENGHIBUR HATI BAGI KEDUA IBU BAPAKU YA ALLAH...
KURNIAKAN JUA AKU PENDAMPING YANG SOLEH YANG MAMPU MEMBIMBINGKU MENCAPAI KEREDHAANMU DI DUNIA & AKHIRAT...
JAUHILAH AKU DARI SEBARANG GODAAN NAFSU DUNIA DAN KEMAKSIATAN...
PELIHARALAH AKU YA ALLAH...HANYA KEPADAMU KU BERHARAP...
JADIKAN LAH CINTAKU INI HANYA PADAMU DAN RASUL PESURUHMU LEBIH DARI SEGALANYA...
SIHATKANLAH TUBUH BADANKU...
KAU LINDUNGILAH AHLI KELUARGAKU...PANJANGKANLAH UMUR AHLI KELUARGAKU YA ALLAH..
MURAHKANLAH REZEKI MEREKA..
PERMUDAHKAN SEGALA URUSAN MEREKA DI DALAM SETIAP PERKARA...
TABAHKANLAH HATI IBUKU DALAM MENDIDIK ANAK-ANAKNYA DAN SEGALA CUBAAN YANG MENIMPANYA...SEMOGA IBUKU MENJADI SEORANG IBU MITHALI...
KAU LIMPAHKANLAH RAHMAT KE ATASNYA YA ALLAH...BERILAH PETUNJUK DAN MAGHFIRAH BUAT ADIK BERADIKKU..SEMOGA MEREKA MENJADI ANAK-ANAK YANG SOLEH DAN SOLEHAH..YA ALLAH YA TUHANKU...KAU AMPUNILAH SEGALA DOSA-DOSA ARWAH ABAHKU..
CUCURILAH RAHMAT KE ATAS ROHNYA YA ALLAH...SEMOGA ARWAH DITEMPATKAN BERSAMA ORANG-ORANG YANG SOLEH...SESUNGGUHNYA DIRI INI AMAT MERINDUINYA YA ALLAH..AMAT MERINDUINYA...
HANYA KEPADAMU DAPAT KU LUAHKAN PERASAAN INI...KETEMUKAN AKU DENGANNYA DI AKHIRAT KELAK YA ALLAH...AMIN YA RABBAL ALAMIN...

REMAJA BERAKHLAK DI BAWAH PANJI-PANJI NABI YUSUF.....

Masa remaja adalah zaman yang penuh dengan cabaran. Golongan remaja dengan keadaan fizikal yang segar bugar, ketika inilah gelombang syahwat sangat bergelora.
Tidak mudah untuk mengawal segala dorongannya, apatah lagi jika kehidupan mereka tidak terikat dengan keimanan dan batas-batas syariat. Kesempatan untuk bergaul bebas sentiasa terbuka, lebih-lebih lagi hidup dalam negara dan masyarakat yang tidak melaksanakan hukum dan undang-undang Allah SWT.
Budaya maksiat yang sengaja disuburkan melalui pelbagai konsert yang mendorong mereka menjadikan artis sebagai sanjungan dan ikutan, bukan sahaja meruntuhkan akhlak remaja, bahkan menyebabkan mereka menganggap maruah dan kehormatan seolah-olah tidak bernilai. Dengan mudah mereka menyerah kepada seseorang lantaran runtunan hawa hafsu. Budaya barat bersalut dengan kekufuran dan kemaksiatan sentiasa mengalir melalui media elektronik, termasuk juga video lucah menjadikan remaja sebagai sasarannya.
Dalam suasana yg begitu onar, mungkin terdapat segelintir remaja yang hidup terasuh dalam keluarga yang berteraskan tarbiah islam, mendampingkan diri dengan kelompok yang berpegang teguh dengan ajaran islam. Dengan suasana yang murni itu, mereka memiliki daya tahan daripada ancaman pengaruh mungkar. Tidak mudah untuk menjadi seorang remaja mukmin dan berakhlak mulia, lebih-lebih lagi dalam suasana negara dan pemerintahannya mengabaikan peraturan Allah SWT.
Dengan pengaruh persekitaran yang lebih menjerumus kepada dunia hiburan yang melampau, hanya remaja yang mendapat taufik dan hidayah Allah SWT serta asuhan dan bimbingan daripada ibu bapa yang berpegang teguh dengan hukum Allah SWT sahaja akan selamat daripada segala bencana itu.

Hanya golongan remaja yang memiliki benteng pertahanan iman, serta berakhlak yang mulia, merupakan golongan yang telah berjuang sepenuh upaya untuk menjadi remaja yang bermoral tinggi.
Allah SWT amat menghargai kesungguhan remaja seperti itu. Oleh sebab itulah apabila mereka tiba di padang Mahsyar, mereka akan disambut dengan segala pujian dan sanjungan daripada para malaikat. Malah kehadirannya akan disambut oleh Allah SWT dengan ucapan "selamat datang wahai para remaja yang baik". Demikianlah penghargaan dan balasan Allah SWT terhadap para remaja yang bekerja keras serta bersungguh-sungguh mengawal diri daripada segala pengaruh buruk yang sedang bermaharajalela di sekitar mereka. Berkat kesabaran menahan diri daripada hidup berseronok dan berfoya-foya yang bersifat sementara di dunia ini, mereka akan mendapat keseronokan yang abadi di Akhirat kelak. Setelah Allah SWT mengucapkan selamat datang kepada para remaja yang berakhlak mulia itu, lalu diperintahkan para malaikat supaya menempatkan para remaja itu di sebelah kanan. Untuk mereka, disediakan bendera berwarna hijau, lalu Allah Taala menyeru Nabi Yusuf AS untuk menerima bendera tersebut bagi mengetuai para belia yang mukmin, berakhlak, sabar dan mempunyai ilmu pengetahuan.
Nabi Yusuf terpilih menjadi ketua para belia yg baik budi pekerti kerana Baginda adalah seorang Nabi yg sangat kacak dan tampan. Ketampanannya menggoda ramai wanita, hingga ada wanita yang tertawan dan cuba menggodanya. Namun, Nabi Yusuf berjaya mengatasi semua halangan dan godaan itu. Ulamak tafsir menyifatkan kecantikan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada manusia di dunia ini hanyalah separuh daripadanya ada pada Nabi Yusuf AS. Dalam Al-Quran terdapat satu surah khas yang bernama "Surah Yusuf", yang bukan sahaja menceritakan paras rupa Nabi Yusuf yang tampan dan menawan, tetapi juga menceritakan segala kebaikan dan kelebihan Baginda.
Alangkah bertuahnya para belia itu kerana mendapat ketua seorang Nabi yang termasyhur, iaitu Nabi Yusuf AS.Bersesuaian dengan ketabahan dan kekuatan hati Baginda yang berjaya menghadapi fitnah wanita. Maka demikian jugalah para remaja yang berjaya menghadapi segola godaan dan cubaan alam remaja, maka mereka akan bersama-sama Nabi Yusuf di bawah panji-panji hijau di Akhirat kelak.
Setelah itu, Allah SWT memuliakan orang-orang yang menjalinkan hubungan baik sesama manusia semata-mata kerana Allah SWT. Mereka berkawan bukan kerana wang ringgit yang selalu diterima atau kerana pertolongannya semasa mendapat kesusahan, tetapi hubungan baiknya hanya atas dorongan hati yang ikhlas. Justeru, mereka mendapat ganjaran yang besar daripada Allah SWT kerana sifat yang terpuji itu. Sifat kasih mesra sesama insan itu merupakan benteng penghalang daripada segala persengketaan dan pemusuhan.

*dipetik daripada buku "Nota Kepada Diri" karya Tuan Guru Nik Abd Aziz Nik Mat

Tuesday, October 20, 2009

BERCOUPLE BUKAN BUDAYA UMAT ISLAM....SMA2 KITA RENUNGKAN...

Bercouple Bukan Budaya Umat Islam

BERCOUPLE,
setiap kali kita mendengarnya akan terlintas di benak kita sepasang insan yang sedang mabuk cinta dan dilanda asmara, Saling mengungkapkan rasa sayang serta rindu, yang kemudiannya memasuki sebuah biduk pernikahan. Lalu kenapa harus dipermasalahkan? Bukankah cinta itu fitrah setiap anak adam? Bukankah setiap orang memerlukan masa penyesuaian sebelum pernikahan? CINTA, Fitrah Setiap Manusia, MANUSIA diciptakan oleh ALLAH SWT dengan membawa fitrah (instinct) untuk mencintai lawan jenisnya. Sebagaimana firman-NYA;
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, iaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi ALLAH lah tempat kembali yang baik (Syurga). (Ali Imran: 14).
Berkata Imam Qurthubi: ALLAH SWT memulai dengan wanita kerana kebanyakan manusia menginginkannya, juga kerana mereka merupakan jerat-jerat syaitan yang menjadi fitnah bagi kaum lelaki, sebagaimana sabda Rasulullah SAW;
Tiadalah aku tinggalkan setelahku selain fitnah yang lebih berbahaya bagi lelaki daripada wanita. (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Oleh kerana cinta merupakan fitrah manusia, maka ALLAH SWT menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan nikmat yang dijanjikan bagi orang-orang beriman di syurga dengan bidadarinya.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a. berkata; Rasulullah SAW bersabda; Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang solehah. (Hadis Riwayat Muslim, NasaI, Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi)
ALLAH berfirman;
Di dalam syurga-syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (ar-Rahman: 70)

Namun, Islam tidak membiarkan fitnah itu mengembara tanpa batasannya. Islam telah mengatur dengan tegas bagaimana menyalurkan cinta, juga bagaimana batasan pergaulan antara dua insan berlawanan jenis sebelum nikah, agar semuanya tetap berada pada landasan etika dan norma yang sesuai dengan syariat.

ETIKA PERGAULAN DAN BATAS PERGAULAN DI ANTARA LELAKI DAN WANITA MENURUT ISLAM.

1.Menundukkan pandangan:
ALLAH memerintahkan kaum lelaki untuk menundukkan pandangannya, sebagaimana firman- NYA; Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (an- Nuur: 30)Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada kaum wanita beriman, ALLAH berfirman; Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (an- Nuur: 31)
2.Menutup Aurat;
ALLAH berfirman;dan jangan lah mereka mennampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka melabuhkan kain tudung ke dadanya. (an-Nuur: 31)Juga Firman-NYA; Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri- isteri orang mukmin: Hendaklah mereka melabuhkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (an-Nuur: 59). Perintah menutup aurat juga berlaku bagi semua jenis. Dari Abu Daud Said al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seseorang lelaki memandang aurat lelaki, begitu juga dengan wanita jangan melihat aurat wanita.
3.Adanya pembatas antara lelaki dengan wanita;
Kalau ada sebuah keperluan terhadap kaum yang berbeza jenis, harus disampaikan dari balik tabir pembatas. Sebagaimana firman-NYA; Dan apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (para wanita) maka mintalah dari balik hijab. (al-Ahzaab: 53)
4.Tidak berdua-duaan Di Antara Lelaki Dan Perempuan;
Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seorang lelaki berdua-duaan (khalwat) dengan wanita kecuali bersama mahramnya. (Hadis Riwayat Bukhari & Muslim) Dari Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan seorang wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya. (Hadis Riwayat Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih)
5.Tidak Melunakkan Ucapan (Percakapan):
Seorang wanita dilarang melunakkan ucapannya ketika berbicara selain kepada suaminya. Firman ALLAH SWT; Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara (berkata-kata yang menggoda) sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit di dalam hatinya tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik. (al-Ahzaab: 32) Berkata Imam Ibnu Kathir; Ini adalah beberapa etika yang diperintahkan oleh ALLAH kepada para isteri Rasulullah SAW serta kepada para wanita mukminah lainnya, iaitu hendaklah dia kalau berbicara dengan orang lain tanpa suara merdu, dalam pengertian janganlah seorang wanita berbicara dengan orang lain sebagaimana dia berbicara dengan suaminya. (Tafsir Ibnu Kathir 3/350)
6.Tidak Menyentuh Kaum Berlawanan Jenis;
Dari Maqil bin Yasar r.a. berkata; Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik daripada menyentuh kaum wanita yang tidak halal baginnya. (Hadis Hasan Riwayat Thabrani dalam Mujam Kabir) Berkata Syaikh al-Abani Rahimahullah; Dalam hadis ini terdapat ancaman keras terhadap orang- orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (Ash-Shohihah 1/448) Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh wanita meskipun dalam saat-saat penting seperti membaiat dan lain- lainnya. Dari Aishah berkata; Demi ALLAH, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat. (Hadis Riwayat Bukhari) Inilah sebahagian etika pergaulan lelaki dan wanita selain mahram, yang mana apabila seseorang melanggar semuanya atau sebahagiannya saja akan menjadi dosa zina baginya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW; Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya ALLAH menetapkan untuk anak adam bahagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata dengan memandang, zina lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan- angan, lalu farji yang akan membenarkan atau mendustakan semuanya. (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim & Abu Daud) Padahal ALLAH SWT telah melarang perbuatan zina dan segala sesuatu yang boleh mendekati kepada perbuatan zina. Sebagaimana Firman- NYA; Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk. (al-Isra: 32)

Hukum Bercouple SETELAH memerhatikan ayat dan hadis tadi, maka tidak diragukan lagi bahawa bercouple itu haram, kerana beberapa sebab berikut:
1.
Orang yang bercouple tidak mungkin menundukkan pandangannya terhadap kekasihnya.
2.Orang yang bercouple tidak akan boleh menjaga hijab.
3.Orang yang bercouple biasanya sering berdua-duaan dengan pasangan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di luar rumah.
4.Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya.
5.Bercouple identik dengan saling menyentuh antara lelaki dan wanita, meskipun itu hanya berjabat tangan.
6.Orang yang bercouple, boleh dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya.
Dalam kamus bercouple, hal-hal tersebut adalah lumrah dilakukan, padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkannya, lalu apatah lagi kesemuanya atau yang lain-lainnya lagi? Fatwa Ulama Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin ditanya tentang hubungan cinta sebelum nikah. Jawab beliau; "Jika hubungan itu sebelum nikah, baik sudah lamaran atau belum, maka hukumnya adalah haram, kerana tidak boleh seseorang untuk bersenang-senang dengan wanita asing (bukan mahramnya) baik melalui ucapan, memandang, atau berdua-duaan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seorang lelaki bedua-duaan dengan seorang wanita kecuali ada bersama- sama mahramnya, dan janganlah seseorang wanita berpergian kecuali bersama mahramnya."Syaikh Abdullah bin abdur Rahman al-Jibrin ditanya; Jika ada seseorang lelaki yang berkoresponden dengan seorang wanita yang bukan mahramnya, yang pada akhirnya mereka saling mencintai, apakah perbuatan itu haram? Jawab beliau; "Perbuatan itu tidak diperbolehkan, kerana boleh menimbulkan syahwat di antara keduanya, serta mendorongnya untuk bertemu dan berhubungan, yang mana koresponden semacam itu banyak menimbulkan fitnah dan menanamkan dalam hati seseorang untuk mencintai penzinaan yang akan menjerumuskan seseorang pada perbuatan yang keji, maka dinasihati kepada setiap orang yang menginginkan kebaikan bagi dirinya untuk menghindari surat-suratan, pembicaraan melalui telefon, serta perbuatan semacamnya demi menjaga agama dan kehormatan dirinya." Syaikh Jibrin juga ditanya; Apa hukumnya kalau ada seorang pemuda yang belum menikah menelefon gadis yang juga belum menikah? Jawab beliau; "Tidak boleh berbicara dengan wanita asing (bukan mahram) dengan pembicaraan yang boleh menimbulkan syahwat, seperti rayuan, atau mendayukan suara (baik melalui telefon atau lainnya). Sebagaimana firman ALLAH SWT; Dan janganlah kalian melembutkan suara, sehingga berkeinginan orang-orang yang berpenyakit di dalam hatinya. (al-Ahzaab: 32). Adapun kalau pembicaraan itu untuk sebuah keperluan, maka hal itu tidak mengapa apabila selamat daripada fitnah, akan tetapi hanya sekadar keperluan."Syubhat Dan Jawapan Yang Sebenarnya Keharaman bercouple lebih jelas dari matahari di siang hari. Namun begitu masih ada yang berusaha menolaknya walaupun dengan dalil yang sangat rapuh, antaranya: Tidak Boleh dikatakan semua cara bercouple itu haram, kerana mungkin ada orang yang bercouple mengikut landasan Islam, tanpa melanggar syariat Jawabnya: Istilah bercouple berlandaskan Islam itu Cuma ada dalam khayalan, dan tidak pernah ada wujudnya. Anggap sajalah mereka boleh menghindari khalwat, menyentuh serta menutup aurat. Tetapi tetap tidak akan boleh menghindari dari saling memandang, atau saling membayangkan kekasihnya dari masa ke semasa. Yang mana hal itu jelas haram berdasarkan dalil yang kukuh. Biasanya sebelum memasuki alam perkahwinan, perlu untuk mengenal terlebih dahulu calon pasangan hidupnya, fizikal, karaktor, yang mana hal itu tidak akan boleh dilakukan tanpa bercouple, kerana bagaimanapun juga kegagalan sebelum menikah akan jauh lebih ringan daripada kalau terjadi setelah menikah. Jawabnya: Memang, mengenal fizikal dan karaktor calon isteri mahupun suami merupakan satu hal yang diperlukan sebelum memasuki alam pernikahan, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Namun, tujuan ini tidak boleh digunakan untuk menghalalkan sesuatu yang telah sedia haramnya. Ditambah lagi, bahawa orang yang sedang jatuh cinta akan berusaha bertanyakan segala yang baik dengan menutupi kekurangannya di hadapan kekasihnya. Juga orang yang sedang jatuh cinta akan menjadi buta dan tuli terhadap perbuatan kekasihnya, sehingga akan melihat semua yang dilakukannya adalah kebaikan tanpa cacat. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Darda; Cintamu pada sesuatu membuatmu buta dan tuli. Fenomena Couple Dalam situasi terkini, fenomena pergaulan bebas dan pengabaian terhadap nilai-nilai murni Islam berlaku pada tahap yang amat membimbangkan. Kebanyakan umat Islam kini tidak lagi menitik beratkan nilai-nilai dan adab-adab sopan yang dianjurkan oleh Islam melalui al-Quran dan sunnah rasul-NYA. Mereka bukan setakat mengabaikannya dan menganggap perkara itu tidak penting, bahkan mereka menganggapkannya sebagai satu perkara yang menyusahkan aktiviti mereka yang menurutkan nafsu dan perasaan semata-mata itu. Nauzubillah Marilah kita sama-sama menjauhi perkara yang seumpama itu dan mejauhi hal-hal yang telah dilarang (haram). Tegakkanlah yang benar dan katakanlah salah kepada yang batil. Janganlah berhujah untuk membenarkan perkara yang telah terang haramnya di sisi ALLAH.

IBU...IBU..ENGKAULAH RATU HATIKU....

Ibu dan Kite
• KETIKA BERUSIA SETAHUN, IBU SUAPKAN MAKANAN DAN MANDIKAN KITA. CARA KITA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADANYA HANYALAH DENGAN MENANGIS SEPANJANG MALAM.
* APABILA BERUSIA 2 TAHUN, IBU MENGAJAR KITA BERMAIN, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN LARI SAMBIL KETAWA TERKEKEH-KEKEH APABILA DIPANGGIL.
* MENJELANG USIA KITA 3 TAHUN, IBU MENYEDIAKAN MAKANAN DENGAN PENUH RASA KASIH SAYANG, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN MENUMPAHKAN MAKANAN KE LANTAI.
* KETIKA BERUSIA 4 TAHUN, IBU MEMBELIKAN SEKOTAK PENSEL WARNA, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN MENCONTENG DINDING.
* BERUSIA 5 TAHUN, IBU MEMBELIKAN SEPASANG PAKAIAN BARU, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN BERGOLEK-GOLEK DALAM LOPAK KOTOR.
* SETELAH BERUSIA 6 TAHUN, IBU MEMIMPIN TANGAN KITA KE SEKOLAH, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN MENJERIT : “TAK NAK! TAK NAK!”
* APABILA BERUSIA 7 TAHUN, IBU BELIKAN SEBIJI BOLA. CARA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH IALAH KITA PECAHKAN CERMIN TINGKAP JIRAN.
* MENJELANG USIA 8 TAHUN, IBU BELIKAN AISKRIM, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN MENGOTORKAN PAKAIAN IBU.
* KETIKA BERUSIA 9 TAHUN, IBU MENGHANTAR KE SEKOLAH, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADANYA DENGAN PONTENG KELAS.
* BERUSIA 10 TAHUN IBU MENGHABISKAN MASA SEHARI SUNTUK MENEMANKAN KITA KE MANA SAJA, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN TIDAK BERTEGUR SAPA DENGANNYA.
* APABILA BERUSIA 12 TAHUN, IBU MENYURUH MEMBUAT KERJA SEKOLAH, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN MENONTON TELEVISYEN.
* MENJELANG USIA 13 TAHUN, IBU SURUH PAKAI PAKAIAN YANG MENUTUP AURAT, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADANYA DENGAN MEMBERITAHU BAHAWA PAKAIAN ITU TIDAK SESUAI ZAMAN SEKARANG.
* KETIKA BERUSIA 14 TAHUN, IBU TERPAKSA MENGIKAT PERUT UNTUK MEMBAYAR WANG PERSEKOLAHAN DAN ASRAMA, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADANYA DENGAN TIDAK MENULIS SEPUCUK SURAT PUN.
* BERUSIA 15 TAHUN, IBU PULANG DARIPADA KERJA DAN RINDUKAN PELUKAN DAN CIUMAN, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH DENGAN MENGUNCI PINTU BILIK.
* MENJELANG USIA 18 TAHUN, IBU MENANGIS GEMBIRA APABILA MENDAPAT TAHU KITA DITERIMA MASUK KE IPTA, KITA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADANYA DENGAN BERSUKA RIA BERSAMA KAWAN-KAWAN.
* KETIKA BERUSIA 19 TAHUN, IBU BERSUSAH PAYAH MEMBAYAR YURAN PENGAJIAN, MENGHANTAR KE KAMPUS DAN MENGHERET BEG BESAR KE ASRAMA, KITA HANYA UCAPKAN SELAMAT JALAN PADA IBU DI LUAR ASRAMA KERANA MALU DENGAN KAWAN-KAWAN.
* BERUSIA 20 TAHUN, IBU BERTANYA SAMA ADA KITA ADA TEMAN ISTEMEWA, KITA KATA, “…ITU BUKAN URUSAN IBU.”
* SETELAH BERUSIA 21 TAHUN, IBU CUBA MEMBERIKAN PANDANGAN MENGENAI KERJAYA, KITA KATA, “SAYA TAK MAHU JADI SEPERTI IBU.”
* APABILA BERUSIA 22-23 TAHUN, IBU MEMBELIKAN PERABOT UNTUK RUMAH BUJANG KITA. DI BELAKANG IBU KITA KATAKAN PADA KAWAN-KAWAN….”PERABOT PILIHAN IBU AKU TAK CANTIK, TAK BERKENAN AKUUU!”
* MENJELANG USIA 24 TAHUN, IBU BERTEMU DENGAN BAKAL MENANTUNYA DAN BERTANYAKAN MENGENAI RANCANGAN MASA DEPAN, KITA MENJELING DAN MERUNGUT, “IBUUU, TOOOOOLONGLAHHH….”
* KETIKA BERUSIA 25 TAHUN, IBU BERSUSAH PAYAH MENANGGUNG PERBELANJAAN MAJLIS PERKAHWINAN KITA. IBU MENANGIS DAN MEMBERITAHU BETAPA DIA SANGAT SAYANGKAN KITA TAPI KITA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADANYA DENGAN BERPINDAH JAUH.
* PADA USIA 30 TAHUN, IBU MENELEFON MEMBERI NASIHAT DAN PETUA MENGENAI PENJAGAAN BAYI, KITA DENGAN MEGAH BERKATA, “…ITU DULU, SEKARANG ZAMAN MODEN.”
* KETIKA BERUSIA 40 TAHUN, IBU MENELEFON MENGINGATKAN MENGENAI KENDURI-KENDARA DI KAMPUNG, KITA BERKATA, “KAMI SIBUK, TAK ADA MASA NAK DATANG.”
* APABILA BERUSIA 50 TAHUN, IBU JATUH SAKIT DAN MEMINTA KITA MENJAGANYA, KITA BERCERITA MENGENAI KESIBUKAN DAN KISAH-KISAH IBU BAPA YANG MENJADI BEBAN KEPADA ANAK-ANAK.
* DAN KEMUDIAN SUATI HARI, KITA MENDAPAT BERITA IBU MENINGGAL! KHABAR ITU BAGAIKAN PETIR! DALAM LELEHAN AIR MATA, BARULAH SEGALA PERBUATAN KITA TERHADAP IBU MENERPA SATU PERSATU. JIKA IBU MASIH ADA, SAYANGI DIA. JIKA TELAH MENINGGAL,INGATLAH KASIH DAN SAYANGNYA. SAYANGILAH IBU KERANA KITA SEMUA HANYA ADA SEORANG IBU KANDUNG.

Sunday, October 18, 2009

SEJENAK BERSAMA DAKWAH....

Bilakah kali terakhir dirimu menangis mengenangkan keadaan ummah ini?

Bilakah kali terakhir dirimu melihat seorang yg melakukan maksiat secara terang-terangan, lalu timbul rasa kasihan di hatimu lantas bermunajat kepada Allah untuk dirimu dan dirinya?

Lidah kita terlalu pantas melantunkan kata-kata kesat. Tangan kita terlalu ringan memukul dan menyakitkan.

Kuasa yg ada digunakan semahu-mahunya. Semuanya dihalalkan atas nama dakwah. Mengapa?
Tidak sepatutnya wahai pendakwah! Dakwah itu terlalu suci untuk dicemari sebegini rupa.

Islam ruh dan jasad
Untuk mengislahkan ummah, kita perlu kembali kepada Islam dengan maknanya yg hakiki. Ummah tidak menyelami hakikat sebenar Islam. Para pendakwah pula muflis akhlak dan ibadah. Kitalah golongan pendakwah itu. Ibadah kita tidak disertai rasa cinta. Rukuk dan sujud semata-mata tunduk tanpa khusyuk dan tawadhu'. Puasa hanya sekadar berlapar dan dahaga. Bacaan Al-Quran tidak mengalirkan air mata. Dengan sebab inilah Imam Ghazali mengarang kitabnya Ihya' Ulumiddin. Ummah ketika itu berhajat kepada Islam yg sebenar. Islam secara ruh dan jasad. Ketika Al-Quds berada dalam genggaman tentera Salib, umat Islam pula berada dalam keadaan lemah dan hina. Imam Ghazali sedar penyakit yg menimpa ummah lalu menyediakan rawatan melalui kitabnya, Ihya. Maka lahirlah tokoh sehebat Nuruddin Zinki dan Solahuddin Al-Ayyubi. Pada hari ini, seorang lelaki berkata dengan penuh semangat, "Keadaan umat tidak akan berubah melainkan dengan kemunculan seorang pemimpin sehebat Solahuddin Al-Ayyubi." [1] Lalu seorang yg pakar dengan ilmu dakwah menjawab, "Kalaulah Solahuddin Al-Ayyubi muncul pada hari ini, tentu beliau akan dijual kepada musuh. Solahuddin Al-Ayyubi tidak keseorangan pada zamannya, bahkan beliau merupakan produk tarbiyyah dan produk masyarakat yg hebat. Daripada masyarakat dan persekitaran inilah, munculnya Solahuddin Al-Ayyubi!" Masyarakat yg hebat akan melahirkan individu yg hebat. Masyarakat yg bangsat akan melahirkan individu yg bangsat. Rawati ruh kita. Kita rawati masyarakat.

Nasihat
Seorang pendakwah perlu memberi nasihat dan menerima nasihat. Hinakan diri untuk menerima nasihat hatta dari seorang gila di jalanan. Sebelum memberikan nasihat kepada orang lain, hadirkan dalam hati anda bahawa orang tersebut lebih mulia daripada anda. Susah bukan? Bersedialah untuk sebarang kemungkinan jika dia tidak menerima nasihat anda. Jangan takut kepada celaan orang yg mencela. Dan bersungguhlah untuk menasihatinya lagi. Jangan juga membuatkan orang yg dinasihati berasa dirinya mulia. Kerana jiwa manusia kebiasaannya tidak akan menerima nasihat dalam keadaan merasakan dirinya mulia. Secara peribadi, saya berpandangan bahawa nasihat atau teguran kepada orang yg melakukan maksiat di jalanan tidak sepatutnya dipanjang-panjangkan. Cukup dengan sekitar 30 saat dan minta izin untuk berlalu pergi. Kerana tujuan asal dia berada di situ bukan untuk mendengar tazkirah anda. Tazkirah yg berjela-jela akan menjemukan dan mengganggunya. Kecuali jika dia yg memohon penjelasan. Namun, jika anda punya kuasa maka gunakannya bersesuaian dengan keadaannya. Jangan mengiakannya dan jangan melampaui batasnya.

Mengambil manfaat dari setiap yg berfaedah
Kebijaksanaan umpama barang yg tercicir milik orang beriman, sesiapa yg menemuinya dialah yg paling berhak. Setiap perkara yg berfaedah perlu dimanfaatkan walaupun berasal dari bukan Islam. Pendakwah perlu tahu beza antara mengambil faedah daripada bukan Islam dan tasyabbuh dengan bukan Islam. Pendakwah perlu melihat dengan kacamata syara'. Adakah syara' memujinya atau mengejinya. Lalu, ambillah faedah daripada bukan Islam sekadar yg diharuskan syara'. Manfaatkan setiap peluang yg melintas di hadapan! Pendapat yg mewajibkan untuk mengambil setiap amalan barat dengan alasan mereka telah mencapai kemajuan adalah pendapat yg batil. Begitu juga dengan pendapat yg mengatakan barat adalah musuh kita maka jangan manfaatkan apa-apa pun daripada mereka.

Niat ikhlas untuk menyampaikan kebaikan kepada semua
Timbul persoalan, "Adakah diri anda berasa suka untuk menyampaikan kebaikan walaupun kepada orang yg menyakiti dan mengutuk anda?" Jika jawapannya, "Ya", maka itu petanda kepada keikhlasan niat anda dalam berdakwah di jalan Allah. "Adakah dakwah anda umum kepada semua? Atau sekadar kepada mereka yg sehaluan dengan anda?" Jika jawapannya, "Umum kepada semua", maka anda adalah pendakwah yg sebenar. Pendakwah perlu sentiasa menghadirkan niat di dalam hati untuk menyampaikan hidayah kepada semua. Hatinya tidak boleh sunyi daripada niat ini dalam apa jua keadaannya. Sabda Baginda, لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه "Tidak sempurna iman seseorang daripada kamu sehingga dia mengasihi saudaranya sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri." Riwayat Bukhari dan Muslim.

Imam Nawawi ketika mensyarahkan hadith ini berkata bahawa 'persaudaraan' dalam hadith ini bermakna persaudaraan yg umum iaitu persaudaraan kemanusiaan. Imam Nawawi berkata lagi, "Oleh sebab itu, berdoa hidayah kepada orang kafir hukumnya sunat." Beliau juga berkata, "Yang dimaksudkan dengan mengasihi (dalam hadith ini) ialah menginginkan kebaikan dan manfaat."

Tidak sibuk dengan perkara cabang
Perkara cabang atau furu' yg masih berada dalam ruang lingkup khilaf tidak seharusnya diperdebatkan. Si pendakwah perlu menghayati adab-adab dalam berkhilaf. Kaedah fiqhiyyah menyebut, "Tidak diingkari perkara yg khilaf padanya tetapi diingkari perkara yg telah diijmakkan ke atasnya." Maka seorang pendakwah mesti membezakan antara dua kategori tersebut. Sekiranya telah diijmakkan sesuatu perkara, maka wajib diingkari perkara yg berlawanan dengan ijmak ini.

Pintu dakwah terbuka luas
Seorang pendakwah perlu tahu bahawa pintu dakwah tidak pernah tertutup. Lapangan dakwah terbentang luas. Pendakwah perlu sedar bahawa pintunya banyak dan dia boleh memasuki melalui mana-mana pintu yg sesuai dengan dirinya. Jika di dalam penjara sekalipun, dia masih boleh berdakwah. Jika dipenjara seorang diri, maka penjaga penjara merupakan sasarannya. Jika penjaga penjara enggan berbicara dengannya, maka dakwahnya ialah melalui doanya dan melalui senyuman kepada setiap yg memandangnya. Dia hendaklah berniat bahawa keberadaannya di dalam penjara sebagai sebab hidayah kepada orang yg menzaliminya.

Tidak malu, tidak jumud dan berfikiran terbuka
Pendakwah juga tidak boleh malu dalam berdakwah. Abaikan siapa yg berada di hadapan anda. Tugas anda ialah menyampaikan kepada semua. Kawan mahupun lawan. Persetankan ejekan di sekeliling. Berpegang dengan prinsip tetapi tidaklah sehingga jumud dan berfikiran terbuka tetapi tidaklah sehingga menggadai prinsip. Keterbukaan itu hendaklah tidak melepasi orbit Islam. Pendakwah juga hendaklah bersikap profesional dan mahir dalam menghukum sesuatu perkara. Tidak emosi dan tidak mengikut hawa nafsu.

Asal dakwah, lembut atau keras?
Sesungguhnya asalnya ialah lembut dan keras itu ialah cabangnya. Pendakwah hendaklah menggunakan kelembutan dalam ucapan dan tingkah lakunya. Digalakkan bergurau sekadarnya dan jangan bergurau kecuali dalam perkara yg benar. Tetapi, dakwah juga berhajat kepada kekerasan dalam sesetengah keadaan. Rasulullah s.a.w. sentiasa bergaul mesra dengan Usamah bin Zaid r.a. Tetapi ketika mengetahui Usamah telah membunuh seorang musuh yg telahpun melafazkan syahadah dan beliau menggunakan alasan bahawa si musuh hanya ingin menyelamatkan diri, Baginda telah menggunakan kekerasan. Baginda berkata kepadanya, "Adakah kamu telah membelah hatinya?" Sehinggakan diketahui isi hatinya...? Kekerasan dalam dakwah ibarat ubat bukannya makanan. Ilmu psikologi membuktikan bahawa seseorang manusia apabila kerap kali dilayan dengan keras, kasar dan denda, dia akan hilang perasaan rasa bersalah, menjadi lali atau kebal dengan nasihat dan bersikap tidak peduli. Tetapi jika selalu dilayan dengan lembut lalu ada keadaan yg memaksa supaya dilayan dengan kekerasan, maka digunakan kekerasan, ini akan memberikan kesan yg mendalam terhadapnya. Bahkan penggunaan ubat yg berlebihan tanpa mematuhi disiplin akan mendedahkan pesakit kepada sakit yg lebih dahsyat. Apatah lagi jika pendakwah menggunakan kekerasan sebagai makanan dan bukan sebagai ubat, ini akan menambahkan lagi penyakit orang yg ingin dirawatinya. Sebahagian pula tertipu dengan menganggap kelembutan ialah kelemahan. Jauhilah anggapan keji ini.

Jangan menghina orang
Sebahagian orang yg mengaku pendakwah dikira gagal dalam gerak kerjanya apabila menganggap sebahagian orang langsung tiada manfaat dan faedah kerana sikap buruk yg diamalkannya. Bahkan orang yg mengatakan orang ini atau itu tidak berfaedah sepatutnya bimbang tentang dirinya sendiri, adakah dia seorang yg berfaedah? Adapun jika seseorang melakukan maksiat secara terang-terangan dan berbangga dengannya, maka dibenarkan untuk mengumpatnya.

Untuk perincian, beleklah Ihya Ulumiddin, Kitab Aafaat Al-Lisan. Mudah-mudahan tulisan ini dapat dijadikan pedoman untuk diri ini dan para pendakwah di luar sana.

PEMUDA & DAKWAH

Jika dilihat pada ‘product’ pemuda pemudi kita, sebenarnya boleh dibahagikan kepada beberapa kategori:

1. Golongan yang terus iltizam dengan kerja-kerja Dakwah & Tarbiyah.

2. Golongan yang sekadar hadir dalam aktiviti-aktiviti Dakwah & Tarbiyah.

3. Golongan yang tidak lagi ‘bersama kita’

4. Golongan yang melihat dan menilai kita lalu melihat terlalu banyak kelemahan yang ada pada kita lalu membentuk Toifah lain ( sisters/ liberal dsbg.) atau bergabung diri dengan Toifah lain.

Malangnya golongan pertama terlalu sedikit, mungkin segan kalau kita nak sebutkan tak sampai 10 peratus tetapi itulah hakikat yang terpaksa kita terima. Pemuda dan perubahan Sebenarnya penggerak Dakwah diperingkat awal pengutusan Rasulullah SAW kebanyakannya terdiri dari pemuda-pemuda contohnya: Saidina Ali, Mus,ab, Saidina ‘Uthman dan lain-lain. Dakwah juga cepat diterima dan berkembang di Madinah dan hebat mendapat tentangan di Makkah juga kerana faktor pemudanya. Penduduk Makkah dikuasai oleh golongan tua yang sukar meninggalkan pegangan lama mereka. Manakala Madinah pula majoriti yang menguasainya adalah pemuda kesan dari peperangan antara puak Aus dan Khazraj yang berlangsung hampir 200 tahun yang telah mengorbankan ramai generasi tuanya dan meninggalkan pemuda-pemuda sebagai pewaris mereka.

Abdullah Nasih ‘Ulwan pernah menyebut: “Di sebalik keagungan ilmu dan ketamadunan Islam, maka kita dapati generasi pemudalah yang dianggap telah memainkan peranan yang begitu hebat, hinggakan Keagungan Islam tercapai di tangan mereka. Niat mereka sungguh suci. Ketabahan hati mereka amat mengkagumkan sekali. Mereka tidak tertipu dengan kemewahan yang mereka perolehi di dunia ini. Mereka terus berusaha, bekerja dan berJihad untuk berdakwah ke jalan Allah, hatta tercapai segala hasrat dan cita-cita mereka yang suci murni itu...” Dan beliau juga menyebut: “Usaha dan Jihad pemuda-pemuda merupakan suatu tenaga yang paling berpotensi bagi mengatasi dan memecah sebarang masalah. Usaha ke arah Keagungan dan Kegemilangan akan terkabul di tangan-tangan pemuda-pemuda Islam, bukan di kalangan orang yang tidak bermaya lagi tidak berpotensi. Sebagaimana kita semua ketahui, bahawa angkatan pemuda adalah merupakan suatu tenaga yang utuh, teguh andainya mereka ini diasuh dan ditarbiyah dengan tarbiyah Islamiah, hingga jiwa-jiwa mereka ini penuh padu keimanan dengan Allah s.w.t. Berteraskan dengan keimanan yang tulin sahajalah kedudukan ummah ini dapat ditingkatkan sampai menjadi suatu ummah yang aman makmur.” Pemuda dan kemudaannya. Berbalik kepada persoalan asas yang dibincangkan; kenapa begitu sedikit yang dapat terus istiqamah dengan kerja-kerja Dakwah & Tarbiyah. Persoalan ini mungkin terjawab dengan kita mengenali siapakah pemuda dan apakah pengisian yang sepatutnya berlaku pada tempoh umur ini. Zaman muda ialah suatu zaman yang cukup bergejolak, agresiff, bertenaga, cita- cita yang tinggi, keazaman yang kental dan semangat yang membara. Inilah keadaan pemuda di setiap zaman. Namun yang berbeza mungkin persekitaran yang ada disekitar mereka.

Pemuda-pemuda kita hari ini tidak banyak terikat dengan tanggungjawab, membesar dalam kemewahan dan kesenangan hidup, segala yang dihajati dicapai dengan mudah. Mungkin inilah yang membezakan kita dengan pemuda-pemuda Kahfi, pemuda Madinah dan pemuda awwalun yang lain.

SOLAT DAN KITA....

Apabila solat itu sendiri tidak dapat menjadi pencegah maksiat kepada diri kita, maka benarlah Roh solat itu sendiri tidak dapat meresapi diri manusia yang mendirikan solat itu. Seseorang muslim yang mengerjakan solat kebiasaannya menempuh tahap-tahap berikut :

1. Tahap ilmu:Seorang muslim setelah mengetahui kewajipan solat, kemudian mempelajarinya dengan telilti melalui ilmu Fiqh iaitu syarat wajibnya, sahnya, rukun-rukunnya, sunat-sunatnya, perkara-perkara yang membatalkannya dan sebagainya. Tetapi ilmu mengenainya tidak memadai sekiranya tidak disertai keyakinan dan amal. Ertinya ilmu hendaklah diselaraskan dan diselarikan dengan hati, akal dan perbuatan kita dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Apabila Allah memerintahkan kita mendirikan solat dan memberitahu kita bahawa kejayaan itu terletak pada solat, maka akal kita tidak boleh ragu dan was-was. Akal mesti mengakuinya. Tetapi bila akal sudah yakin, itu belum cukup. Kita mesti pergi ke tahap yang kedua.

2. Tahap kedua: Menundukkan hati Sekiranya akal kita sudah tahu secara keseluruhan tentang kepentingan solat tapi hati kita masih berat untuk mengerjakannya seolah-olah menganggap solat itu tidak penting. Sebab itu tahap kedua ini dinamakan tahap mujahadah. Iaitu bermujahadah supaya apa yang diselaraskan oleh akal dan ilmu itu juga diakui oleh hati. Kalau hati sudah tunduk, tandanya apa yang kita buat terasa lazat. Kalau tidak rasa lazat, kalau rasa menderita sahaja, terasa berat untuk mengadap Allah, maka hendaklah bermujahadah bersungguh-sungguh sehinggalah sampai ke peringkat ketiga.

3. Tahap ketiga: Menjadi tabiat dan istiqamah Maknanya solat itu sudah menjadi amalan dalam hidupnya secara istiqamah. Tidak perlu dipaksa-paksa lagi. Sebab itu di dalam Islam, para ibubapa hendaklah mengajar anak-anak solat seawal umur tujuh tahun lagi dan anak-anak tadi boleh dipukul ketika umur sepuluh tahun dan ke atas sekiranya mereka cuai dan meninggalkannya. Tujuannya supaya solat itu menjadi tabiat dan kebiasaannya sehingga ke akhir hayat. Kemungkinan juga saudara/ri terasa berat untuk mengerjakan solat kerana tidak merasai kebesaran dan keindahan solat itu sendiri. Bila membicarakan soal solat ini, kita tidak boleh menganggap bahawa kita sedang surut ke belakang semula. Sebenarnya tidak, kerana solat adalah perkara yang penting. Kalau hendak dilihat pada kepentingan solat adalah seperti berikut : Solat merupakan tiang agama: Jika iman diibaratkan akar tunjang bagi pokok, solat pula ialah batangnya. Kalau hendak mendirikan sebuah rumah, perlu ada tapak dan tiang-tiang serinya. Rumah tidak akan dapat dibangunkan kalau tidak ada tiang serinya. Begitulah Islam, tidak akan dapat dibangunkan jika solat tidak didirikan. Sebab itu dikatakan, solat adalah tiang agama. Sesiapa yang mendirikan solat, maka dia telah mendirikan agama. Sesiapa yang meninggalkan solat, maka dia telah meruntuhkan agama. Jadi, sekiranya kita memperumpamakan Islam itu sebagai rumah, maka Islam yang global itu umpama rumah yang serba lengkap. Mempunyai atap,tiang, dinding dan ada segalanya, maka tiang kepada Islam itu adalah solat. Sekiranya kita hendak membina Islam yang syumul, solat merupakan perkara pertama yang harus kita perkemaskan. Segala kerja kita dalam apa-apa bidang sekalipun sekiranya solat tidak kemas dan dicuaikan, maka kerja-kerja kita itu tidak membuahkan hasil yang baik. Kita sibuk dengan kerja, peranan dan khidmat sedangkan waktu itu kita semakin cuai dengan solat. Ertinya kita tertipu dalam hidup.

Solat merupakan amalan yang mula-mula dihisab di akhirat: Solat merupakan perkara pertama yang diperiksa di akhirat. Jika solat baik dan sempurna, maka mudahlah pemeriksaan pada amalan-amalan selepasnya. Jika ia baik, baiklah amalan-amalan yang lain. Sebaliknya, jika solat tersangkut, maka tersangkutlah amalan-amalan yang lain. Daripada Abu Hurairah RA bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda yang maksudnya :
"Sesungguhnya yang paling mula-mula dihisab pada seorang hamba di hari Kiamat daripada amalannya ialah solat . Sekiranya solatnya baik, maka dia akan berjaya dan selamat. Sekiranya solatnya rosak, maka dia akan kecewa dan rugi &ldots;.." (Riwayat At Tirmizi, An Nasaei dan Ibnu Majah ).


Mengandungi ikrar setiap hamba: Di dalam solat ada ikrar yang dilakukan oleh setiap yang mengerjakannya kepada Allah SWT. Solat yang pertama adalah ikrar yang mula-mula sekali dibuat oleh hamba kepada Tuhannya. Solat yang kedua, ketiga dan seterusnya merupakan ikrar pembaharuan sahaja. Inilah kehebatan solat. Kerana sehari semalam ada 5 kali ikrar yang dibuat sebagai taat setia kepada Tuhan. Ikrar itu jelas di dalam doa iftitah iaitu ketika mengucapkan :
"Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah Tuhan sekalian alam"Menggambarkan amalan-amalan para malaikat: Jumlah malaikat yang terlalu banyak itu beribadah kepada Allah dengan cara mereka yang tersendiri. Ada yang asyik sujud, ada pula yang asyik rukuk dan lain-lain. Para malaikat ini kekal dengan satu-satu amalan itu dengan istiqamah. Yang takbir, takbir sahaja. Begitulah yang bertasbih, asyik bertasbih sahaja. Tetapi dalam solat, manusia telah melakukan berbagai-bagai amalan para malaikat. Di sinilah kehebatan manusia berbanding dengan malaikat.


Amalan manusia walaupun tidak sebanyak para malaikat tetapi kepelbagaiannya mengatasi amalan malaikat. Bermacam-macam bentuk ibadah: Dilihat dari bacaannya sahaja, bacaan solat terdiri daripada pelbagai bentuk yang mengandungi zikir, selawat, ayat Quran, hadis dan lain-lain. Bacaan Fatihah, adalah ayat Quran. Bacaan tahayyat diambil daripada hadis. Dalam solat juga ada tasbih, tahmid dan doa. Melibat seluruh anggota lahir dan batin: Solat melibatkan banyak anggota lahir dan batin manusia. Rukun Qalbi, Qauli dan Fi'li telah melibatkan hati, akal dan anggota badan manusia. Rukun Qauli misalnya, melibatkan lidah dan akal. Lidah menyebutnya, akal memahaminya.